"Cinta Akan Mati Dimakan Usia" Jilid 1

Author Unknown - -
Home » "Cinta Akan Mati Dimakan Usia" Jilid 1



                Cinta dapat dirasakan oleh semua orang. Cinta kadang bersifat Membahagiakan dan menyakitkan. Bagi sebagian orang Cinta itu menyenangkan namun sebagian orang berkata sebaliknya Cinta itu menyedihkan.  

                 Seorang laki-laki muda yang menuju masa kedewasaanya. Dia sering di panggil Reihan oleh teman-temanya di hari yang cerah Reihan mendengarkan perbincangan orangtuanya Ibu reihan adalah seorang Guru Sekolah Dasar Negri dan Ayahnya bekerja menjadi supir pribadi seorang manager di pabrik swasta. Ibu Reihan berbicara kepada Ayah Reihan “Bagaimana jika kita pindah rumah ke tempat yang lebih aman ?” memang rumah Reihan bisa disebut rumah yang sudah tidak baik lagi untuk di tinggali sebab keadaan belakang rumah Reihan, sebelah samping rumah Reihan sudah berdiri tembok kokoh pabrik swasta di dareha rumah Reihan tinggal. Ayah Reihan menjawab perntanyyan dari Ibu Reihan “Baiklah memang sepertinya tempat ini sudah tidak cocok lagi buat  kehidupan kita” dengan berbincangan itu keluarga Reihan bergegas menyiapkan barang-barang yang mereka punya untuk di pindahkan dari rumah lamanya ke tempat rumah baru mereka.
                Sudah satu hari Reihan bersama Ayah dan Ibunya tinggal di tempat tinggal yang baru Reihan memliki banyak teman di tempat tinggal barunya termasuk dua orang perempuan yang rumahnya berdekatan dam mereka berdua memiliki ikatan persaudaraan. Reihan sering bermain dengan dua orang perempuan tersebut yang memliki nama masing-masing, perempuan yang memiliki postur tubuhnya kecil tidak begitu gemuk dan tidak begitu terisi dia sering memakai pakaian yang melihatkan keseksianya dan sedikit tomboy dia memliki nama Keisha dan satu perempuan lagi memiliki postur lebih tinggi dari saudaranya Keisha dan lebih berisi dari pada geisha dia bernama Fidi tetapi fidi memang lebih sopan pakaianya dari pada Kesiha. Saat siang menjelang sore teman-teman Reihan bermain petak umpet dengan cara bersembunyi dan ada satu orang yang jaga. Waktu itu yang jaga adalah Iyan temanya Reihan disaat bersembunyi Reihan tiba-tiba datang Fidi “Reihan kau bersembunyi disini ?” Tanya Fidi, dengan senyum Reihan menjawab “iyah kamu bersembunyi bersama dengan saya saja” Fidi langsung menjawab “iyah makasih Reihan”. Mereka berdua bersembunyi bersama dengan lama setelah mereka lama bersembunyi akhirnya ketahuan juga oleh Iyan dan permainan di berhentikan karna hari sudah menjelang malam. Setelah selesai mandi Reihan duduk di atas kasurnya yang biasa dipakai untuk tidur tentunya berada di kamarnya. Reiham melamun sambil berkata “Mengapa saat bersembunyi bersendiri terasa biasa ajah tpi kok ada kamu rasanya hatiku dan perasaanku sangat senang” Reihan mulai senyum-senyum sendiri mengingat kejadian bersama Fidi Sore tadi. Tetapi, tepat di sebuah kamar rumah yang berada di samping rumah Reihanya Fidi terlihat berbahagia, Fidi sambil berbaring ditempat tidurnya ia menulis diarynya “mengapa aku jika dekat dia terasa lebih menyenangkan apa mungkin ini rasa itu atau hanya kebetulan saja ? tapi semoga saja karena kamu orangnya Baik dan Perhatian kelihatanya” dengan selesai menulis itu Fidi mencoba untuk belajar. Namun, ia tidak bisa karna terus memikirkan Reihan.
                Keesokanya saat Reihan pulang dari sekolahnya ia bertemu Keisha dan berjalan purang bersama sambil mengobrol Keisha tiba” bertanya “ han kamu udah pacaran yah ?” Reihan langsung menjawab pertanyaan Keisha tadi “ Blum nih mang kenapa ?”. “engga kenapa-kenapa” jawab Kesiha sambil senyum gembira ternyata di dalam hati Keiha sudah ada rasa cinta kepada Reihan namun ia sembunyikan. Sesampainya di rumah mereka berpisah “duluan yah Sha” senyum yang begitu manis timbul di Reihan. Namun, melihat senyum itu Keisha malah mengangguk saja karena malunya melihat pujaan hatinya senyum kepadanya.
                Waktu sore harinya Reihan di ajak bermain Sepak Bola oleh teman-temanya di suasana yang sunyi timbul suara “ Reihan... Main bola yuk” yang begitu keras karena memang suara Irdat memang begitu nyaring. Dengan keluar rumah Reihan menjawab “ Oke Aku ikut”. Karena mendengar itu Keisha yang sedang berada di luar rumahnya sedang menyapu langsung menaruh Sapunya di lantai dan segera kelapangan untuk melihat Reihan bermain “maklum saja pujaan hati harus di lihat terus dong cari perhatian” di dalam hati Keisha berbicara seperti itu. Di kamar Fidi melihat Reihan dan teman-temanya bermain Sepak Bola yang kebetulan jendela kamar Fidi menghadap pas di lapangan. Saat melihat itu Fidi langsung berlari keluar ingin melihat pujaan hatinya juga. Namun, ia melihat Keisha sedang menonton dan berteriak-teriak membari semanget kepada Reihan. Fidi langsung masuk ke kamaar lagi dan termenung sambil melihat Reihan bermain dari jendela kamarnya. Reihan memang suka kepada Keisha tapi di dalam hatinya Cuma Fidi yang ia cintai. Sambil bermain  Reihan melihat-lihat rumah Fidi karena ia belum melihat Fidi. “Fidi kamu mana aku ingin lihat kamu aku ingin lihat senyumanmu seperti hari kemarin” Reihan berbicara di dalam hati. Bermain Sepak Bola berhenti karena pada keletihan dan tiba-tiba Keisha berlari ke Reihan dengan Botol minum di tangan kananya dan handuk kecil di tangan kirinya. Ia segera memberi minum kepada Reihan “ Nih Reihan kamu pasti haus tadi semanget banget sih mainya” sambil tersenyum Reihan mengambil botol minum yang di beri Keisha setelah meminum sedikit karna memang hati Reihan begitu baik jadi ia berikan botol minum itu kepada teman-temanya. “nih abisin saya mah udh kenyang nanti kembung” Reihan berkata begitu sambil tertawa. Fidi merasa rasa cemburu yang ada di dalam hatinya sudah keluar melihat Keisha mencari hati kepada Reihan. Setelah Reihan pulang dan membuka laptopnya berniat bermain Facebook saat dia melihat permintaan pertemanan dia melihat mantan yang dia cari-cari karena dia masih ada rasa saat itu. Tanpa berpikir panjang dia langsung melihat profil dari mantan saat dia masih duduk di Sekolah Dasar itu yang bernama Sinta. Pada saat itu Reihan mulai ada rasa ingin kembali berhubungan dengan Sinta tapi di sisi lain dia ingin sekali berhubungan dengan Fidi akhirnya Reihan merasa Dilema memilih kemabli lagi dengan mantanya Sinta atau Bahagia bersama Fidi. Malam itu menjadi malam yang sangat mengalaukan bagi Reihan. Jarum jam sudah menunjukan angka 12 malam sudah mulai larut tapi Reihan masih bingung dengan pilihanya akhirnya dia mengikuti kata hatinya dengan memilih Fidi untuk pasangan hidupnya. Namun, Reihan bingun apakah Fidi mencintainya atau tidak. Karna malam sudah larut Reihan memejamkan matanya. Keesokan paginya Reihan bangun karna itu hari minggu Reihan tidak pergi untuk bersekolah tapi Reihan berniat untuk mengajak Fidi pergi Jogging sambil ingin mengobrol dan sekaligus berolahraga. Dengan tangan yang bergemetaran Reihan memanggil Fidi di depan rumah rumah Fidi. Tidak lama Fidi keluar dan Reihan langsung berbicara “Fidi Jogging yuk kita berolahraga !” Fidi dengan senyum bergembira sedikit salah tingkah menjawab “Emm gi mana yah... yah udh deh ayo” tampak rasa senang di dalam hari Reihan. Fidi keluar dengan memakai baju olahraganya “ Ayo berangkat !” ajak si Fidi. BERSAMBUNG