Cinta
dapat dirasakan oleh semua orang. Cinta kadang bersifat Membahagiakan dan
menyakitkan. Bagi sebagian orang Cinta itu menyenangkan namun sebagian orang
berkata sebaliknya Cinta itu menyedihkan.
Seorang laki-laki muda yang menuju masa kedewasaanya. Dia sering di
panggil Reihan oleh teman-temanya di hari yang cerah Reihan mendengarkan
perbincangan orangtuanya Ibu reihan adalah seorang Guru Sekolah Dasar Negri dan
Ayahnya bekerja menjadi supir pribadi seorang manager di pabrik swasta. Ibu
Reihan berbicara kepada Ayah Reihan “Bagaimana jika kita pindah rumah ke tempat
yang lebih aman ?” memang rumah Reihan bisa disebut rumah yang sudah tidak baik
lagi untuk di tinggali sebab keadaan belakang rumah Reihan, sebelah samping
rumah Reihan sudah berdiri tembok kokoh pabrik swasta di dareha rumah Reihan
tinggal. Ayah Reihan menjawab perntanyyan dari Ibu Reihan “Baiklah memang
sepertinya tempat ini sudah tidak cocok lagi buat kehidupan kita” dengan berbincangan itu
keluarga Reihan bergegas menyiapkan barang-barang yang mereka punya untuk di
pindahkan dari rumah lamanya ke tempat rumah baru mereka.
Sudah
satu hari Reihan bersama Ayah dan Ibunya tinggal di tempat tinggal yang baru
Reihan memliki banyak teman di tempat tinggal barunya termasuk dua orang
perempuan yang rumahnya berdekatan dam mereka berdua memiliki ikatan
persaudaraan. Reihan sering bermain dengan dua orang perempuan tersebut yang
memliki nama masing-masing, perempuan yang memiliki postur tubuhnya kecil tidak
begitu gemuk dan tidak begitu terisi dia sering memakai pakaian yang melihatkan
keseksianya dan sedikit tomboy dia memliki nama Keisha dan satu perempuan lagi
memiliki postur lebih tinggi dari saudaranya Keisha dan lebih berisi dari pada
geisha dia bernama Fidi tetapi fidi memang lebih sopan pakaianya dari pada
Kesiha. Saat siang menjelang sore teman-teman Reihan bermain petak umpet dengan
cara bersembunyi dan ada satu orang yang jaga. Waktu itu yang jaga adalah Iyan
temanya Reihan disaat bersembunyi Reihan tiba-tiba datang Fidi “Reihan kau
bersembunyi disini ?” Tanya Fidi, dengan senyum Reihan menjawab “iyah kamu
bersembunyi bersama dengan saya saja” Fidi langsung menjawab “iyah makasih
Reihan”. Mereka berdua bersembunyi bersama dengan lama setelah mereka lama
bersembunyi akhirnya ketahuan juga oleh Iyan dan permainan di berhentikan karna
hari sudah menjelang malam. Setelah selesai mandi Reihan duduk di atas kasurnya
yang biasa dipakai untuk tidur tentunya berada di kamarnya. Reiham melamun
sambil berkata “Mengapa saat bersembunyi bersendiri terasa biasa ajah tpi kok
ada kamu rasanya hatiku dan perasaanku sangat senang” Reihan mulai
senyum-senyum sendiri mengingat kejadian bersama Fidi Sore tadi. Tetapi, tepat
di sebuah kamar rumah yang berada di samping rumah Reihanya Fidi terlihat
berbahagia, Fidi sambil berbaring ditempat tidurnya ia menulis diarynya
“mengapa aku jika dekat dia terasa lebih menyenangkan apa mungkin ini rasa itu
atau hanya kebetulan saja ? tapi semoga saja karena kamu orangnya Baik dan
Perhatian kelihatanya” dengan selesai menulis itu Fidi mencoba untuk belajar.
Namun, ia tidak bisa karna terus memikirkan Reihan.
Keesokanya
saat Reihan pulang dari sekolahnya ia bertemu Keisha dan berjalan purang
bersama sambil mengobrol Keisha tiba” bertanya “ han kamu udah pacaran yah ?”
Reihan langsung menjawab pertanyaan Keisha tadi “ Blum nih mang kenapa ?”.
“engga kenapa-kenapa” jawab Kesiha sambil senyum gembira ternyata di dalam hati
Keiha sudah ada rasa cinta kepada Reihan namun ia sembunyikan. Sesampainya di
rumah mereka berpisah “duluan yah Sha” senyum yang begitu manis timbul di
Reihan. Namun, melihat senyum itu Keisha malah mengangguk saja karena malunya
melihat pujaan hatinya senyum kepadanya.
Waktu
sore harinya Reihan di ajak bermain Sepak Bola oleh teman-temanya di suasana
yang sunyi timbul suara “ Reihan... Main bola yuk” yang begitu keras karena
memang suara Irdat memang begitu nyaring. Dengan keluar rumah Reihan menjawab “
Oke Aku ikut”. Karena mendengar itu Keisha yang sedang berada di luar rumahnya
sedang menyapu langsung menaruh Sapunya di lantai dan segera kelapangan untuk
melihat Reihan bermain “maklum saja pujaan hati harus di lihat terus dong cari
perhatian” di dalam hati Keisha berbicara seperti itu. Di kamar Fidi melihat
Reihan dan teman-temanya bermain Sepak Bola yang kebetulan jendela kamar Fidi
menghadap pas di lapangan. Saat melihat itu Fidi langsung berlari keluar ingin
melihat pujaan hatinya juga. Namun, ia melihat Keisha sedang menonton dan
berteriak-teriak membari semanget kepada Reihan. Fidi langsung masuk ke kamaar
lagi dan termenung sambil melihat Reihan bermain dari jendela kamarnya. Reihan
memang suka kepada Keisha tapi di dalam hatinya Cuma Fidi yang ia cintai.
Sambil bermain Reihan melihat-lihat
rumah Fidi karena ia belum melihat Fidi. “Fidi kamu mana aku ingin lihat kamu
aku ingin lihat senyumanmu seperti hari kemarin” Reihan berbicara di dalam
hati. Bermain Sepak Bola berhenti karena pada keletihan dan tiba-tiba Keisha
berlari ke Reihan dengan Botol minum di tangan kananya dan handuk kecil di
tangan kirinya. Ia segera memberi minum kepada Reihan “ Nih Reihan kamu pasti
haus tadi semanget banget sih mainya” sambil tersenyum Reihan mengambil botol
minum yang di beri Keisha setelah meminum sedikit karna memang hati Reihan
begitu baik jadi ia berikan botol minum itu kepada teman-temanya. “nih abisin
saya mah udh kenyang nanti kembung” Reihan berkata begitu sambil tertawa. Fidi
merasa rasa cemburu yang ada di dalam hatinya sudah keluar melihat Keisha
mencari hati kepada Reihan. Setelah Reihan pulang dan membuka laptopnya berniat
bermain Facebook saat dia melihat permintaan pertemanan dia melihat mantan yang
dia cari-cari karena dia masih ada rasa saat itu. Tanpa berpikir panjang dia
langsung melihat profil dari mantan saat dia masih duduk di Sekolah Dasar itu
yang bernama Sinta. Pada saat itu Reihan mulai ada rasa ingin kembali
berhubungan dengan Sinta tapi di sisi lain dia ingin sekali berhubungan dengan
Fidi akhirnya Reihan merasa Dilema memilih kemabli lagi dengan mantanya Sinta
atau Bahagia bersama Fidi. Malam itu menjadi malam yang sangat mengalaukan bagi
Reihan. Jarum jam sudah menunjukan angka 12 malam sudah mulai larut tapi Reihan
masih bingung dengan pilihanya akhirnya dia mengikuti kata hatinya dengan
memilih Fidi untuk pasangan hidupnya. Namun, Reihan bingun apakah Fidi
mencintainya atau tidak. Karna malam sudah larut Reihan memejamkan matanya. Keesokan
paginya Reihan bangun karna itu hari minggu Reihan tidak pergi untuk bersekolah
tapi Reihan berniat untuk mengajak Fidi pergi Jogging sambil ingin mengobrol
dan sekaligus berolahraga. Dengan tangan yang bergemetaran Reihan memanggil
Fidi di depan rumah rumah Fidi. Tidak lama Fidi keluar dan Reihan langsung
berbicara “Fidi Jogging yuk kita berolahraga !” Fidi dengan senyum bergembira
sedikit salah tingkah menjawab “Emm gi mana yah... yah udh deh ayo” tampak rasa
senang di dalam hari Reihan. Fidi keluar dengan memakai baju olahraganya “ Ayo
berangkat !” ajak si Fidi. BERSAMBUNG